Omzet Pelaku UKM Manmin di E-Order Capai Miliaran Rupiah
Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) makanan minuman (manmin) di DKI Jakarta mengapresiasi sistem transaksi pengadaan langsung E-Order yang dikembangkan oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa ((BPBJ) DKI Jakarta.
Sistem E-Order ini tidak sulit dan mudah digunakan
Sistem tersebut diakui pelaku UKM Manmin meningkatkan omzet mereka dari sebelumnya hingga mampu meraup cuan miliaran rupiah.
Pemilik Yani Catering Berkah Bersama, Ahmad Yani mengaku sejak bergabung di E-Order tahun 2019 lalu, UKM-nya yang berbasis di Tambora, Jakarta Barat mengalami peningkatan order.
Omzet Bazar UKM di Pulau Pangang Capai Rp 45 Juta Lebih"Sebelumnya pernah ikut pengadaan barang/jasa pemerintah dengan metode pengadaan langsung. Metode tersebut lebih rumit dan pembayaran yang dilakukan SKPD lebih lama dari E-Order," ujar Yani, Jumat (30/12).
Dijelaskan Yani, perbedaan yang ia rasakan setelah bergaung di E-Order sangat signifikan dari segi pendapatan. Setiap bulan, usahanya bisa memperoleh keuntungan lebih dari 100 pesanan.
Sementara pemilik Bunda Tari Catering, Taripah menceritakan, sebelum bergabung dengan E-Order, dirinya hanya memiliki usaha warung nasi kecil-kecilan yang berada di pinggir jalan. Saat membuka lapak pinggir jalan di kawasan Cempaka Putih itu dirinya kerap didatangi oleh petugas ketertiban.
"Setelah gabung E-Order saya bisa rekrut 18 karyawan dengan omzet per tahun sekitar Rp 2,5 mil
iar," ungkapnya.Sementara itu, Pemilik Dapoer Rose, Kirana menyampaikan pengalaman serupa. Ia yang memulai usahanya di bilangan Sunter sejak 2014 lalu, kini sudah bisa meraup keuntungan dan memberdayakan warga sekitar sebagai karyawannya.
"Sistem E-Order ini tidak sulit dan mudah digunakan. Sistemnya sudah bagus," tandasnya.